Timnas Jerman
Kemenangan Tim Diesel (Jerman) di Piala Dunia 2014
Tim nasional sepak bola Jerman adalah tim yang mewakili
Jerman dalam kejuaraan
sepak bola
internasional. Jerman memiliki catatan yang sangat mengesankan dalam
setiap penyelenggaraan Piala Dunia. Catatan prestasi 4 kali juara dunia,
hanya dikalahkan tim
Brasil dan
Italia. Selain itu tim nasional sepak bola Jerman Timur juga pernah memenangkan Olimpiade.
Pelatih tim Jerman sekarang ini adalah
Joachim Loew. Loew, yang menggantikan
Juergen Klinsmann yang mengundurkan diri setelah kegagalan di
Piala Dunia 2006 di
Jerman, memadukan antara pemain muda dan senior di kubu Jerman, sehingga ia memainkan
Oliver Kahn,
Jens Lehmann dan
Michael Ballack yang berpengalaman sekaligus dengan sejumlah pendatang baru di tim nasional Jerman, seperti
Philipp Lahm,
Lukas Podolski, atau
Bastian Schweinsteiger.
Spesialis turnamen
Tim Jerman dikenal sebagai kesebelasan spesialis
turnamen. Tim ini dinilai memiliki
napas
panjang yang sangat dibutuhkan sebuah kesebelasan dalam keikutsertaan
dalam kejuaraan yang berlangsung lama. Kerap, di awal turnamen, tim
Jerman belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. Namun, setelah dua-tiga
pertandingan, tim ini menjadi sangat hebat dan menakutkan
lawan-lawannya. Itulah sebabnya, tim ini juga sering dijuluki
mesin diesel, yang lambat panasnya.
Selain itu, tim Jerman juga dikenal dengan semangat juangnya yang
pantang menyerah serta kekompakan timnya. Dalam setiap pertandingan yang
dihadapinya, tim Jerman tak akan pernah menyerah sebelum peluit panjang
berbunyi. Kerap pasukan Jerman ini mampu mengejar ketertinggalannya.
Final
1986, di
Meksiko, mereka tertinggal lebih dulu dari
Argentina
0-2. Dengan semangat pantang menyerah mereka berhasil menyamakan
kedudukan menjadi 2-2. Walaupun akhirnya mereka kalah 2-3 gara-gara kena
serangan balik. Pernah di
1994, di
Amerika Serikat, mereka tertinggal lebih dulu dari
Korea Selatan
0-2, tetapi di akhir pertandingan mereka justru memukul balik 3-2.
Kekompakan tim mereka juga sulit ditandingi kesebelasan lain.
Piala Dunia
Sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, tim Jerman hampir mengikuti semuanya, kecuali pada tahun
1930 dan
1950.
Jerman sudah tampil di putaran final 18 kali, yaitu tahun 1934, 1938,
1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998,
2002, 2006, 2010 dan 2014. Di
2006, Jerman bertindak sebagai tuan rumah. Prestasi terbaik mereka adalah saat menjadi juara pada Piala Dunia 1954, 1974, dan 1990.
Jerman telah meraih gelar juara pada
1954,
1974, dan
1990 dan Tahun 2014. Jerman juga sempat maju ke babak final pada
1966 (dikalahkan
Inggris 2-4),
1982 (dikalahkan
Italia 1-3),
1986 (dikalahkan
Argentina 2-3), dan
2002 (ditundukkan
Brasil 0-2).
Gelar juara ketiga diraih Jerman pada
1934,
1970,
2006, dan
2010. Pada 1934, gelar itu diperoleh Jerman lewat kemenangan atas
Austria dengan skors 3-2 ketika kejuaraan akbar ini diselenggarakan di
Italia. Di
Meksiko,
1970, Jerman menang tipis 1-0 dari
Uruguay di perebutan tempat ketiga. Sedangkan pada tahun
2006, di
Jerman,
Jerman kembali meraih juara ketiga setelah mengalahkan
Portugal 3-1. Kemudian di
2010, Jerman kembali juara ketiga setelah mengalahkan
Uruguay 3-2.
Gelar juara keempat mereka peroleh tahun
1958. Posisi itu diperoleh setelah mereka dikalahkan
Prancis 3-6 dalam perebutan posisi ketiga, saat kejuaraan itu diadakan di
Swedia.
Pada tahun
1938, Jerman tidak mampu lolos dari babak penyisihan. Sedangkan pada
1978, mereka hanya sampai putaran kedua. Sementara pada
1962,
1994, dan
1998, Jerman terhenti di perempat final.
1954
Mereka pertama kali meraih gelar dengan mengalahkan
Hongaria di babak final pada tahun
1954 yang berlangsung di
Bern,
Swiss, kala Jerman masih diperkuat nama-nama seperti
Fritz Walter dan
Helmut Rahn. Jerman menjadi juara setelah menundukkan Hongaria 3-2.
1974
Gelar juara dunia mereka yang banyak dikenang penggemar sepak bola sejagat adalah yang diraih pada
1974 di Jerman. Kala itu, dengan diperkuat nama-nama pemain legendaris sang "Kaisar"
Franz Beckenbauer,
Paul Breitner, dan
Gerd Muller, mereka mengalahkan
Belanda yang sedang memukau dunia dengan
Total Football-nya dengan pemain bintang
Johan Cruyff, Arie Haan, dan
Johan Neeskens.
Di kandang sendiri, Jerman menang 2-1 atas Belanda.Kala itu singa kotak
penalti Gerd Muller yang dijuluki "Der Bomber" tampil sebagai top
skorer dengan 11 golnya, dan hanya kalah jumlah dari top skorer asal
Perancis Just Fontaine (13 gol, tahun 1958).
1990
Gelar ketiga pada
1990, di
Italia, diraih ketika tim Jerman diasuh oleh Beckenbauer. Tim yang dipimpin kapten
Lothar Matthäus
dengan sejumlah bintang yang menjadi anggota skuat "Der Panzer"; Klaus
Augenthaler, Guido Buchwald, Jurgen Kohler, Olaf Thon, Thomas Haessler,
Andreas Moller, Andreas Brehme, Jurgen Klinsmann, Rudi Voeller, dan
kiper Bodo Ilgner ini mengalahkan
Argentina di final dengan satu gol penalti yang dicetak
Andreas Brehme di menit-menit akhir.
2002
Pada
2002 di Jepang dan Korea, Jerman ditangani
Rudi Völler.
Menjadi juara kedua setelah dikalahkan Brasil, 0-2, di final. Pada
kesempatan ini dua gelar diraih oleh kiper sekaligus Kapten "Der Panzer"
Oliver Kahn yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik Piala Dunia 2002,
gelar pemain terbaik kedua yang diraih oleh seorang kiper sepanjang
Piala Dunia setelah Dino Zoff (1982) di Spanyol.
2006
Sebagai tuan rumah, Jerman langsung lolos ke putaran final
2006.
Sungguh suatu prestasi menjadi Juara ke-3, karena di pertandingan uji
coba Jerman sangat tidak meyakinkan untuk tampil sebagi Tim yang layak
tampil di Piala Dunia.
2010
Pada edisi
Piala Dunia FIFA 2010, Jerman kembali menjadi Juara ke-3 setelah mengalahkan
Uruguay dengan skor 3-2 di pertandingan perebutan tempat ketiga. Sebelumnya di babak semi final, Jerman dikalahkan
Spanyol 1-0. Satu gol tersebut dicetak oleh
Carles Puyol.
2014
Di babak kualifikasi
Piala Dunia 2014, Jerman finis diposisi pertama
Kualifikasi Grup C Zona Eropa dan lolos otomatis ke
Piala Dunia. Pada
Piala Dunia 2014, Jerman berada di Grup G bersama
Portugal,
Ghana dan
Amerika Serikat. Mereka mengalahkan
Portugal dengan 4-0, dimana tiga gol di antaranya dicetak oleh
Thomas Müller. Dalam pertandingan melawan
Ghana, mereka memimpin pertandingan dengan gol
Götze, tapi kemudian
Ghana membalikan dengan dua gol berturut-turut sebelum turun minum. Pada menit ke-71,
Klose mencetak gol, membantu Jerman untuk bermain imbang 2-2 dengan
Ghana. Dengan gol itu,
Klose juga mencetak gol ke-15
Piala Dunia, menyamai rekor mantan striker
Brasil,
Ronaldo, di puncak pencetak gol
Piala Dunia sepanjang sejarah. Jerman juga mengalahkan tim
Amerika Serikat 1-0, mengamankan mereka tempat di babak enam belas besar melawan
Aljazair yang tetap tanpa gol setelah 90 menit. Di menit 92 pada babak perpanjangan waktu 2x15 menit,
André Schurrle berhasil memecah kebuntuan berkat umpan dari
Müller, sementara
Özil mencetak gol lagi di menit ke-120, mengamankan Jerman tempat di perempat final, meskipun
Aljazair berhasil mencetak satu gol di injury time. Pada pertandingan perempat final melawan
Perancis,
Mats Hummels mencetak gol di menit ke-13 saat mereka menang 1-0 untuk maju ke rekor berturut-turut semifinal keempat.
Di semi-final melawan
Brasil, Jerman menjadi tim pertama dalam sejarah yang mencetak 5 gol dalam 18 menit selama 45 menit.
Miroslav Klose juga mencetak gol di
Piala Dunia ke-16 di menit ke-23 untuk mengamankan tempatnya dalam sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang
Piala Dunia
yang telah diikutinya. Jerman kemudian mencetak dua gol di babak kedua
dari permainan, untuk memecahkan rekor gol terbanyak mencetak gol
melawan
Brasil dalam satu pertandingan. Jerman menang 7-1.
Jerman di Piala Dunia 2014 Melawan Argentina di Final
RIO DE JANIERO, KOMPAS.com —
Jerman memastikan diri keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2014 setelah
berhasil mengalahkan Argentina 1-0 pada laga final di Stadion Maracana,
Minggu atau Senin (14/7/2014) dini hari WIB.
Gol tunggal
kemenangan Jerman dicetak Mario Goetze pada menit ke-113. Jerman dan
Argentina memainkan babak tambahan setelah bermain imbang tanpa gol
hingga babak normal.
Keberhasilan ini pun membuat Jerman
mencatat sejarah baru dalam perhelatan Piala Dunia. Jerman kini menjadi
satu-satunya tim Eropa yang berhasil menjuarai Piala Dunia di Amerika
Selatan.
Pada pertandingan ini sebenarnya kedua tim memainkan
komposisi terbaiknya. Hanya gelandang Jerman, Sami Khedira, yang harus
absen karena mengalami cedera saat melakukan pemanasan sebelum
pertandingan.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, memasukkan nama Christoph Kramer untuk menggantikan posisi Kheidira yang sebelumnya berada dalam line-up
skuad Der Panzer. Sementara itu, gelandang andalan Argentina, Angel Di
Maria, tetap tidak bermain dalam laga final karena belum pulih dari
cedera.
Jerman mencoba mengambil alih permainan sejak
menit-menit awal. Namun, Argentina juga bukan tanpa serangan karena
mereka beberapa kali mampu membuat barisan pertahanan Jerman kerepotan.
Ini
misalnya pada menit keempat, saat Argentina menusuk jantung pertahanan
Jerman lewat serangan balik yang dikreasi Gonzalo Higuain. Sayang,
peluang itu terbuang sia-sia karena tidak ada pemain yang menyambut
umpan silang Higuain dari sisi kanan pertahanan Jerman.
Pada menit ke-22, Argentina kembali mendapatkan peluang emas. Kesempatan itu berawal dari blunder Toni Kroos yang ingin melakukan back-pass ke barisan belakang. Namun, bola umpannya itu justru mengarah ke Higuain.
Higuain
yang berdiri bebas tanpa pengawalan bek Jerman lalu menggiring bola ke
dalam kotak penalti. Sayang, bola tendangannya masih melenceng ke sisi
kanan tiang gawang Jerman yang dikawal kiper Manuel Neuer.
Selama
paruh pertama, Jerman tampak kesulitan menembus rapatnya berisan
belakang Argentina, sementara Lionel Messi dan kawan-kawan terlihat
lebih efektif dalam melakukan serangan balik.
AFP / FABRICE COFFRINI
Striker Argentina, Gonzalo Higuain, seusai menceploskan bola ke gawang
Jerman pada partai final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Minggu
(13/7/2014). Namun, gol tersebut dianulir wasit karena hakim garis
menilai Higuain lebih dulu berada di posisi offside.
Bahkan, pada menit ke-30, Argentina sebenarnya mampu menceploskan bola
ke gawang Jerman melalui torehan Higuain. Namun, wasit menganulir gol
tersebut karena hakim garis melihat Higuain lebih dulu berada di posisi offside saat menerima umpan Ezequiel Lavezzi.
Peluang
terbaik Jerman diciptakan Andre Schuerrle pada menit ke-36. Pemain yang
baru masuk menggantikan Kramer itu melepaskan tendangan keras dari luar
kotak penalti. Akan tetapi, bola tendangannya masih dapat ditepis oleh
kiper Argentina, Sergio Romero.
Pada injury time, Der
Panzer kembali mendapatkan peluang. Namun, kali ini giliran Benedikt
Hoewedes yang gagal karena sundulannya, yang memanfaatkan bola umpan
tendangan pojok Kroos, masih membentur tiang gawang.
Selepas
turun minum, Argentina kembali mengancam melalui aksi Messi. Beruntung
bagi Jerman, bola tendangan Messi dari dalam kotak penalti masih
menyamping tipis di sisi kanan gawang Jerman.
AFP / ODD ANDERSEN
Gelandang tim nasional Jerman, Mesut Oezil saat ingin merebut bola dari
kaki bomber Argentina, Lionel Messi, pada laga final Piala Dunia 2014
di Stadion Maracana, Minggu (13/7/2014).
Sepanjang babak kedua, kedua tim tampak saling menyerang. Namun, mereka
lebih sering memainkan bola di lapangan tengah. Tempo pertandingan pun
sedikit melambat ketimbang babak pertama.
Pada menit ke-80,
Jerman membalas. Sayang, bola tendangan Kroos dari luar kotak penalti
seusai menerima umpan silang Mesut Oezil masih belum menemui sasaran
karena melenceng di sisi kiri gawang Argentina.
Pada babak
tambahan, tempo pertandingan masih berjalan lambat. Meski begitu,
beberapa kali Jerman dan Argentina mempunyai peluang emas untuk saling
membobol gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu publik Jerman pun
akhirnya tiba setelah Goetze mencetak gol indah untuk membuat timnya
unggul pada menit ke-113. Gol itu berawal dari aksi Andre Schuerrle di
sisi kiri pertahanan Argentina.
AFP / GABRIEL BOUYS
Para pemain Jerman saat merayakan gol Mario Goetze ke gawang Argentina
pada pertandingan final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Minggu
(13/7/2014). Jerman menang 1-0 dan memastikan diri sebagai juara dunia
2014.
Ia kemudian memberikan umpan silang ke tengah kotak penalti. Goetze
langsung mengontrol umpan tersebut sebelum melepaskannya dengan
tendangan keras yang masuk ke pojok kiri gawang Argentina. Skor 1-0
untuk Jerman pun akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Sepanjang pertandingan, menurut catatan FIFA,
Jerman menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan tujuh tembakan
akurat dari 10 usaha. Adapun Argentina menciptakan 2 peluang emas dari 9
percobaan.
Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel
Neuer; 16-Philipp Lahm (kapten), Mats Hummels, 20-Jerome Boateng,
4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 23-Christoph Kramer
(9-Andre Schuerrle 32), 18-Toni Kroos; 8-Mesut Oezil, 13-Thomas Mueller;
11-Miroslav Klose (19-Mario Goetze 88)
Pelatih: Joachim Loew
Argentina:
1-Sergio Romero; 4-Pablo Zabaleta, 15-Martin Demichelis, 2-Ezequiel
Garay, 16-Marcos Rojo; 6-Lucas Biglia, 14-Javier Mascherano, 8-Enzo
Perez (5-Fernando Gago 86); 10-Lionel Messi (kapten), 22-Ezequiel
Lavezzi (20-Sergio Aguero 45); 9-Gonzalo Higuain (18-Rodrigo Palacio 78)
Pelatih: Alejandro Sabella
Wasit: Nicola Rizzoli (Italia)
Sumber : Kompas Indonesia dan Wikipedia Indonesia