Friday, July 25, 2014

Pawang Ternalem

Cerita Pawang Ternalem berkisah tentang seorang anak yang tidak diakui oleh komunitasnya, karena ia lahir pada hari buruk. Kepercayaan masyarakat di Desa Liang Melas saat itu menyebutkan sang anak akan membawa sial. Tidak hanya pada dirinya, tapi juga pada kampungnya. Ia pun harus dibunuh. Dikisahkan, saat Pawang Ternalem (Darmawan Sinurya) lahir, kedua orangtuanya meninggal seketika, hingga ia tidak memiliki pengasuh. Beruntung ada seorang penduduk yang mau mengasuh anak kecil itu di tengah tekanan untuk menghilangkan nyawanya. Namun, sang Bibi yang mengasuh itu juga tidak kuat dari tekanan masyarakat setempat yang meminta agar anak itu cepat dibunuh. Pawang Ternalem sempat dilempar dikubangan lumpur yang banyak kerbau, agar ia tewas terinjak-injak oleh kerbau. Tapi tak ada kerbau yang mau menginjaknya. Ia juga ditelantarkan di kolong rumah adat yang penuh babi. Tapi, ternyata babi-babi itu malah merawatnya. Adalah kelompok Perlanja Sira yang membawanya ke sebuah hutan dekat Langkat. Di hutan itu ia ditinggalkan kafilah pedagang. Namun, ia ditemukan oleh seorang sakti penguasa hutan, Datuk Rubia Gande. Datuk membesarkan Pawang Ternalem, termasuk mengajarkan kemampuan kanuragan. Suatu ketika, di Desa Jenggi Kemawar terjadi musibah. Beru Patimar (Adeline Bangun), putri kepala kampung, menderita penyakit misterius. Tak ada dukun dan obat yang mampu menyembuhkannya. Satu-satunya pengharapan hanya pada madu yang ada di pohon Tualang Simande Angin. Sebuah pohon keramat yang tidak ada orang yang mampu memanjatnya. Kepala kampung Jenggi Kemawar mengadakan sayembara. Siapa yang mampu memanjat Tualang Simande Angin, dan mengambil madu untuk putrinya, maka ia akan menikahkan putrinya pada pemuda itu. Pawang Ternalem pun ditugaskan Datuk Rubia Gande untuk mengambil madu. Tapi, sebelum berangkat, Datuk mengubah wajah Ternalem jadi seperti babi. Singkat cerita, Ternalem berhasil mengambil madu di pohon keramat itu. Meski banyak orang yang mati, gagal menaiki pohon. 

 Pawang Ternalem, kisah anak buangan yang kemudian menjadi pawang (orang hebat) versi drama Karo yang dikarang seniman besar Karo tahun 1980-an, Hendri Bangun. Cerita ini ternyata diangkat dari kisah nyata kehidupan masyarakat Karo tempo doeloe. Cerita itu mengisahkan seorang bayi yang dibuang karena ibunya meninggal ketika melahirkannya. Paradigma orang Karo kala itu, bayi itu harus dibuang, karena bila diasuh maka akan membawa sial bagi keluarganya. Seperti kisahnya Pawang Ternalem, kematian ibunya kemudian disusul oleh ayahnya. Yang akhirnya ia dibuang di bawah kolong rumah (teruh karang). Ia kemudian hidup dan menyusui pada anjing dan babi.

Cerita rakyat Karo menunjukkan bahwa kelahiran bayi yang membawa kematian ibunya adalah bayi sial. Bayi ini dianggap pembawa malapetaka atau disebut `tendi nunda". Kebiasaan jaman dahulu, bayi- bayi seperti Pawang Ternalem ditaruh disisi mayat ibu nya seolah-olah menyusui pada ibunya kemudian ditelungkupkan sehingga mayat ibu menindih si bayi sehingga ia pun mati. Biasanya hal ini dilakukan secara diam-diam. Atau biasa juga di taruh di pintu gerbang kampung sehingga meninggal terinjak rubia-rubia. Bila pihak keluarga tidak tega melakukan hal yang tergolong `pelanggaran HAM" berat itu, paling- paling si bayi di taruh di teruh karang.
Tragedi itu sudah berlalu ratusan tahun yang lalu, sebelum terjadi pencerahan yang dimotori oleh para Missionaris yang datang ke Tanah Karo. Suatu ketika, peristiwa ini dialami sendiri oleh Pendeta J.K. Wijngaarden di daerah pelayanannya sekitar tahun 1920-an. Selain sebagai seorang pendeta, ia juga seorang mantri yang sering mengobati orang. Keahlian di bidang kesehatan adalah entry point baginya untuk menarik minat masyarakat belajar tentang agama. Sebab dataran tinggi Karo waktu itu sering sekali diserang wabah kolera dan kusta yang tidak man jur diobati oleh Guru Mbelin. Dalam peristiwa itu, ia melihat bagaimana pihak keluarga tidak mengharapkan kehadiran bayi `sial" itu. Lantas, atas persetujuan semua pihak, Wijngaarden kemudian mengadopsi anak itu lalu ia beri nama Sangap. Akhirnya beberapa waktu kemudian Sangap pun dibabtis, dan terakhir ia kemudian menjadi guru agama. Untuk menanggulangi kasus seperti Sangap, tahun 1925 Rumah Sakit Zending mendirikan panti penitipan bayi. Pada tahun 1926 terdapat lebih 100 orang bayi dirawat ditempat ini. Artinya, banyak sekali terjadi kasus ibu yang meninggal di saat melahirkan.
Ketika Sangap sang pawang ternalem menjadi guru agama, ia tidak menjadi berita besar seumpama Romulus dan adiknya. Tetapi ia telah menjadi icon perubahan besar bagi orang Karo. Perubahan paradigma! Bahwa ibu yang meninggal tidak ada hubungannya dengan takdir seseorang melainkan faktor kesehatan. Pergolakan itu sangatlah besar. Missionaris b erperang dengan roh-roh para dukun, dan gunjingan orang yang belum memahami tentang itu.

Sekilas tentang Romulus dan Remus saudaranya : Romulus dan saudaranya Remus Kisahnya, kira-kira tahun 753 SM membangun permukiman Palatine di Italia. Dan itulah cikal bakal kota Romawi. Bila saja mereka hidup sekarang, pastilah mereka takjub melihat kemegahan kota Roma. Salah satu kota pusat peradaban dunia, pusat pemerintahan, dan belakangan menjadi pusat perhatian dunia berhubungan dengan Vatikan. Menurut sejarah Romulus dan saudaranya adalah orang buangan. Mereka dibuang ke hutan oleh ibunya, dan konon mereka disusui oleh serigala sehingga akhirnya ditemukan dan diasuh oleh Faustulus seorang penggembala sampai akhirnya mereka dewasa.

Sumber : berbagai informasi

Legenda Lau Kawar



Legenda Lau Kawar merupakan sebuah legenda yang berkembang di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 2.127,25 km2 ini terletak di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan, Sumatera Utara.


Oleh karena daerahnya terletak di dataran tinggi, sehingga kabupetan ini dijuluki Taneh Karo Simalem. Kabupaten ini memiliki iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17C dan tanah yang subur. Maka tidak heran, jika daerah ini sangat kaya dengan keindahan alamnya. Salah satunya adalah keindahan Danau Lau Kawar, yang terletak di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Air yang bening dan tenang, serta bunga-bunga anggrek yang indah, yang mengelilingi danau ini menjadi pesona alam yang mengagumkan.

Menurut masyarakat setempat, sebelum terbentuk menjadi sebuah danau yang indah, Danau Lau Kawar adalah sebuah desa yang bernama ‘Kawar’. Dahulu, daerah tersebut merupakan kawasan pertanian yang sangat subur. Mata pencaharian utama penduduknya adalah bercocok tanam. Hasil pertanian mereka selalu melimpah ruah, meskipun tidak pernah memakai pupuk dan obat-obatan seperti sekarang ini. Suatu waktu, terjadi malapetaka besar, sehingga desa Kawar yang pada awalnya merupakan sebuah desa yang subur menjelma menjadi sebuah danau. Apa sebenarnya yang terjadi dengan desa Kawar itu? Ingin tahu jawabannya? Ikuti kisahnya dalam cerita rakyat berikut ini!

Pada zaman dahulu kala tersebutlah dalam sebuah kisah, ada sebuah desa yang sangat subur di daerah Kabupaten Karo. Desa Kawar namanya. Penduduk desa ini umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Hasil panen mereka selalu melimpah ruah. Suatu waktu, hasil panen mereka meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Lumbung-lumbung mereka penuh dengan padi. Bahkan banyak dari mereka yang lumbungnya tidak muat dengan hasil panen. Untuk mensyukuri nikmat Tuhan tersebut, mereka pun bergotong-royong untuk mengadakan selamatan dengan menyelenggarakan upacara adat.



Pada hari pelaksanaan upacara adat tersebut, Desa Kawar tampak ramai dan semarak. Para penduduk mengenakan pakaian yang berwarna-warni serta perhiasan yang indah. Kaum perempuan pada sibuk memasak berbagai macam masakan untuk dimakan bersama dalam upacara tersebut. Pelaksanaan upacara juga dimeriahkan dengan pagelaran ‘Gendang Guro-Guro Aron’, musik khas masyarakat Karo. Pada pesta yang hanya dilaksanakan setahun sekali itu, seluruh penduduk hadir dalam pesta tersebut, kecuali seorang nenek tua renta yang sedang menderita sakit lumpuh. Tidak ketinggalan pula anak, menantu maupun cucunya turut hadir dalam acara itu.

Tinggallah nenek tua itu seorang sendiri terbaring di atas pembaringannya. “Ya, Tuhan! Aku ingin sekali menghadiri pesta itu. Tapi, apa dayaku ini. Jangankan berjalan, berdiri pun aku sudah tak sanggup,” ratap si nenek tua dalam hati.

Dalam keadaan demikian, ia hanya bisa membayangkan betapa meriahnya suasana pesta itu. Jika terdengar sayup-sayup suara Gendang Guro-guro Aron didendangkan, teringatlah ketika ia masih remaja. Pada pesta Gendang Guro-Guro Aron itu, remaja laki-laki dan perempuan menari berpasang-pasangan. Alangkah bahagianya saat-saat seperti itu. Namun, semua itu hanya tinggal kenangan di masa muda si nenek. Kini, tinggal siksaan dan penderitaan yang dialami di usia senjanya. Ia menderita seorang diri dalam kesepian. Tak seorang pun yang ingin mengajaknya bicara. Hanya deraian air mata yang menemaninya untuk menghilangkan bebannya. Ia seakan-akan merasa seperti sampah yang tak berguna, semua orang tidak ada yang peduli padanya, termasuk anak, menantu serta cucu-cucunya.

Ketika tiba saatnya makan siang, semua penduduk yang hadir dalam pesta tersebut berkumpul untuk menyantap makanan yang telah disiapkan. Di sana tersedia daging panggang lembu, kambing, babi, dan ayam yang masih hangat. Suasana yang sejuk membuat mereka bertambah lahap dalam menikmati berbagai hidangan tersebut. Di tengah-tengah lahapnya mereka makan sekali-kali terdengar tawa, karena di antara mereka ada saja yang membuat lelucon. Rasa gembira yang berlebihan membuat mereka lupa diri, termasuk anak dan menantu si nenek itu. Mereka benar-benar lupa ibu mereka yang sedang terbaring lemas sendirian di rumah.

Sementara itu, si nenek sudah merasa sangat lapar, karena sejak pagi belum ada sedikit pun makanan yang mengisi perutnya. Kini, ia sangat mengharapkan anak atau menantunya ingat dan segera mengantarkan makanan. Namun, setelah ditunggu-tunggu, tak seorang pun yang datang.

“Aduuuh…! Perutku rasanya melilit-lilit. Tapi, kenapa sampai saat ini anak-anakku tidak mengantarkan makanan untukku?” keluh si nenek yang badannya sudah gemetar menahan lapar. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, ia mencoba mencari makanan di dapur, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa. Rupanya, sang anak sengaja tidak memasak pada hari itu, karena di tempat upacara tersedia banyak makanan.

Akhirnya, si nenek tua terpaksa beringsut-ingsut kembali ke pembaringannya. Ia sangat kecewa, tak terasa air matanya keluar dari kedua kelopak matanya. Ibu tua itu menangisi nasibnya yang malang.

“Ya, Tuhan! Anak-cukuku benar-benar tega membiarkan aku menderita begini. Di sana mereka makan enak-enak sampai kenyang, sedang aku dibiarkan kelaparan. Sungguh kejam mereka!” kata nenek tua itu dalam hati dengan perasaan kecewa.

Beberapa saat kemudian, pesta makan-makan dalam upacara itu telah usai. Rupanya sang anak baru teringat pada ibunya di rumah. Ia kemudian segera menghampiri istrinya.

“Isriku! Apakah kamu sudah mengantar makanan untuk ibu?” tanya sang suami kepada istrinya.

“Belum?” jawab istrinya.

“Kalau begitu, tolong bungkuskan makanan, lalu suruh anak kita menghantarkannya pulang!” perintah sang suami.

“Baiklah, suamiku!‘ jawab sang istri.

Wanita itu pun segera membungkus makanan lalu menyuruh anaknya, “Anakku! Antarkan makanan ini kepada nenek di rumah!” perintah sang ibu.

“Baik, Bu!” jawab anaknya yang langsung berlari sambil membawa makanan itu pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, anak itu segera menyerahkan makanan itu kepada neneknya, lalu berlari kembali ke tempat upacara. Alangkah senangnya hati sang nenek. Pada saat-saat lapar seperti itu, tiba-tiba ada yang membawakan makanan. Dengan perasaan gembira, sang nenek pun segera membuka bungkusan itu. Namun betapa kecewanya ia, ternyata isi bungkusan itu hanyalah sisa-sisa makanan!!.

Beberapa potong tulang sapi dan kambing yang hampir habis dagingnya. “Ya, Tuhan! Apakah mereka sudah menganggapku seperti binatang. Kenapa mereka memberiku sisa-sisa makanan dan tulang-tulang,” gumam si nenek tua dengan perasaan kesal.

Sebetulnya bungkusan itu berisi daging panggang yang masih utuh. Namun, di tengah perjalanan si cucu telah memakan sebagian isi bungkusan itu, sehingga yang tersisa hanyalah tulang-tulang.

Si nenek tua yang tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya, mengira anak dan menantunya telah tega melakukan hal itu. Maka, dengan perlakuan itu, ia merasa sangat sedih dan terhina. Air matanya pun tak terbendung lagi. Ia kemudian berdoa kepada Tuhan agar mengutuk anak dan menantunya itu.

“Ya, Tuhan!” Mereka telah berbuat durhaka kepadaku. Berilah mereka pelajaran!” perempuan tua itu memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Baru saja kalimat itu lepas dari mulut si nenek tua, tiba-tiba terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat. Langit pun menjadi mendung, guntur menggelegar bagai memecah langit, dan tak lama kemudian hujan turun dengan lebatnya.

Seluruh penduduk yang semula bersuka-ria, tiba-tiba menjadi panik. Suara jerit tangis meminta tolong pun terdengar dari mana-mana. Namun, mereka sudah tidak bisa menghindar dari keganasan alam yang sungguh mengerikan itu.

Dalam sekejap, desa Kawar yang subur dan makmur tiba-tiba tenggelam. Tak seorang pun penduduknya yang selamat dalam peristiwa itu. Beberapa hari kemudian, desa itu berubah menjadi sebuah kawah besar yang digenangi air. Oleh masyarakat setempat, kawah itu diberi nama ‘Lau Kawar’.

Demikianlah cerita tentang Asal Mula Lau Kawardari daerah Tanah Karo, Sumatera Utara. Cerita di atas termasuk cerita rakyat teladan yang mengandung pesan-pesan moral. Sedikitnya ada tiga pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu pandai mensyukuri nikmat, menjauhi sifat durhaka kepada orang tua, dan menyia-nyiakan amanat. *** (Sumber : Berbagai informasi)

Tuesday, July 22, 2014

PROFIL BAPAK JOKOWI





Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 53 tahun) adalah presiden terpilih Indonesia tahun 2014. Politisi Indonesia ini adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali,  ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur.  Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.  Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.  Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. 
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.  Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.  Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.



 Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawat. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuh desa di Boyolali.Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga. 
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.  Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.
Jokowi menikah dengan Iriana di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).



Masa kecil Jokowi bukanlah orang yang berkecukupan, bukanlah orang kaya. Ia anak tukang kayu, nama bapaknya Noto Mihardjo, hidupnya amat prihatin, dia besar di sekitar Bantaran Sungai. Ia tau bagaimana menjadi orang miskin dalam artian yang sebenarnya.
Bapaknya penjual kayu di pinggir jalan, sering juga menggotong kayu gergajian. Ia sering ke pasar, pasar tradisional dan berdagang apa saja waktu kecil. Ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pedagang dikejar-kejar aparat, diusiri tanpa rasa kemanusiaan, pedagang ketakutan untuk berdagang. Ia prihatin, ia merasa sedih kenapa kota tak ramah pada manusia.
Sewaktu SD ia berdagang apa saja untuk dikumpulkan biaya sekolah, ia mandiri sejak kecil tak ingin menyusahkan bapaknya yang tukang kayu itu. Ia mengumpulkan uang receh demi receh dan ia celengi di tabungan ayam yang terbuat dari gerabah. Kadang ia juga mengojek payung, membantu ibu-ibu membawa belanjaan, ia jadi kuli panggul. Sejak kecil ia tau bagaimana susahnya menjadi rakyat, tapi disini ia menemukan sisi kegembiraannya.
Ia sekolah tidak dengan sepeda, tapi jalan kaki. Ia sering melihat suasana kota, di umur 12 tahun dia belajar menggergaji kayu, tangannya pernah terluka saat menggergaji, tapi ia senang dan ia gembira menjalani kehidupan itu, baginya “Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili”. Keahliannya menggergaji kayu inilah yang kemudian membawanya ingin memahami ilmu tentang kayu.
Lalu ia berangkat ke Yogyakarta, ia diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, jurusan kehutanan. Ia pelajari dengan tekun struktur kayu dan bagaimana pemanfaatannya serta teknologinya. Di masa kuliah ia jalani dengan amat prihatin, karena tak ada biaya hidup yang cukup. Kuliahnya disambi dengan kerja sana sini untuk biaya makan, ia sampai lima kali indekost karena tak mampu biaya kost dan mencari yang lebih murah.
Hidup dengan prihatin membawanya pada situasi disiplin, Jokowi mampu menerjemahkan kehidupan prihatinnya lewat bahasa kemanusiaan, bahwa dalam kondisi susah orang akan menghargai tindakan-tindakan manusiawi, disinilah Jokowi belajar untuk rendah hati.
Setamat kuliah ia tetap menjadi tukang gergaji kayu, tapi ia sudah memiliki wawasan, ia melihat industri kayu berkembang pesat, ia mendalami mebel. Disini ia pertaruhkan segalanya, rumah kecil satu-satunya bapaknya ia jaminkan ke Bank. Dan ia berhasil, ia bukan saja tapi ia juga pengambil resiko yang cerdas, ia berhasil dari sebuah bengkel mebel dengan gedek disamping pasar yang kumuh berhasil dikembangkan. Ia menangis ketika pekerja-pekerjanya bisa makan.
Suatu saat ia kedatangan orang Jerman bernama Micl Romaknan, orang Jerman ini kebetulan tidak membawa grader (ahli nilai) kayu, ia ngobrol dengan Jokowi, kata orang Jerman itu : “Wah, di Jepara saya ketemu orang namanya Joko, baiklah kamu kunamakan saja Djokowi, kan mirip Djokovich” akhirnya terciptalah sebuah nickname Jokowi yang melegenda itu.
Perkembangan bisnisnya bagus, ia dipercaya kerna ia jujur, orang Jerman suka dengan orang yang jujur dan pekerja keras, Jokowi hanya tidur 3 jam sehari, selebihnya adalah kerja. Ia tak pernah makan uang dari memeras atau pungli, ia makan dari keringatnya sendiri. Dengan begitu hidupnya berkah. Jokowi berhasil mengekspor mebel puluhan kontainer dan ia berjalan-jalan di Eropa.
Tidak seperti kebanyakan orang Indonesia yang mengunjungi Eropa dengan cara hura-hura atau foto sana, foto sini tanpa memahami hakikat masyarakatnya. Jokowi di Eropa berpikir reflektif. “Kenapa kota-kota di Eropa, kok sangat manusiawi, sangat tinggi kualitasnya baik kualitas penghargaan terhadap ruang gerak masyarakat sampai dengan kualitas terhadap lingkungan” lama ia merenung ini, akhirnya ia menemukan jawabannya “Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa Kejujuran”. Tiga cara itulah yang kemudian dikembangkan setelah ia menduduki jabatan di Solo.
Setelah sukses di bisnis, Jokowi berpikir “Bagaimana ia bisa berterima kasih pada bangsanya” lalu ia mendapatkan jawabannya, bahwa contoh terbaik untuk berterima kasih adalah menjadi pemimpin rakyat yang bertanggung jawab. Lalu ia masuk ke dalam dunia politik dengan seluruh rasa tanggung jawab. Pertanggung jawaban politiknya adalah pertanggungjawaban moral bukan karena ia mencari hidup dalam dunia politik, ia ikhlas dalam bekerja, baginya inilah cara berterima kasih pada bangsanya.
Ia masuk ke dalam dunia politik, awalnya tidak dipercaya, karena sosoknya lebih mirip tukang becak alun-alun kidul tinimbang seorang gagah yang hebat, dalam masyarakat kita, sosok dengan ‘bleger’ yang besar lebih diambil hati ketimbang orang dengan sosok kurus, ceking dan tak berwibawa itulah yang dialami Jokowi, tapi beruntung bagi Jokowi, saat itu masyarakat Solo sedang bosan dengan pemimpin lama yang itu itu saja, mereka mencoba sesuatu yang baru. Akhirnya Jokowi menang tipis.
Masyarakat mempercayainya dan ia menjawabnya dengan “Kerja” ia siang malam bekerja untuk kotanya, ia datangi tanpa lelah rakyatnya, ia resmikan gapura-gapura pinggir jalan, ia hadir pada selamatan-selamatan kecil, ia terus diundang bahkan untuk meresmikan pos ronda sebuah RW sekalipun. Ia bekerja dari akarnya sehingga ia mengerti anatomi masyarakat.
Suatu hari Jokowi didatangi Kepala Satpol PP. Kepala Satpol itu meminta pistol karena ada perintah pemberian senjata dari Mendagri. Jokowi meradang dan menggebrak meja “Gila apa aku menembaki rakyatku sendiri, memukuli rakyatku sendiri…keluar kamu…!!” kepala Satpol PP itupun dipecat dan diganti dengan seorang perempuan, pesan Jokowi pada kepala Satpol PP perempuan itu “Kerjalan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan Tuhan. Dari hal-hal inilah Jokowi membangun kota-nya, membangun Solo dengan bahasa cinta….”.
Apakah di Jakarta ia tak bakalan mampu? banyak yang nyinyir bahwa Solo bukan Jakarta. Tapi apa kata Jokowi “Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan”
Jokowi berangkat dalam alam paling realistisnya. Kepemimpinan yang realistis, bertanggungjawab dan kredibel. Beruntung Indonesia masih memiliki Jokowi, pada Jokowi : “Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat sebagai bangsa.

Info : Berbagai sumber dari internet

Monday, July 21, 2014

Pengajaren ku Anak,



Zaman gundari ena seh kal serana ndarami serpi....wari..tande mingguna, minggu tande bulanna..suh tahun ganti tahunna..singuda-nguda anak perana njabuken bana, lit deba si PILIHEN ORANGTUANA, lit deba sibagi ukurna...
Melala ka me siidah  si lenga sereh sidiberu, si lenga empo si dilaki....
Umumna siidah adi si enggo erjabu..tentu perlu dana man jabuna..guna sen listrik, air ras sidebanna...,
Bas si ena kerina suh ku waktuna melala ka me siidah..si nggo erjabu arapken tinading ntah pe andalken herta orangtuana...,enam banci saja jadi permasalahen bas keluarga...banci kang jadi perubaten...
Si Bapa ntah pe nande (orangtua) lanai ukurina ukur gulut anakna, bage ka anak nandangi orangtuana..kerina ngukuri diri sendiri..lanai erkebiaren man Tuhanna....
Bas si..e melala ka siidah perban Herta..nandangi Turangna, nandangi senina la siperkuanen...
Adi kitik-kitik denga mbarenda suh me akurna...nggo kenca erjabu deba-deba nggo egois....nggo siperangkon....enam banci ka rentetenna ku kesusurenna (keturunenna)...
Hati Nurani semakin terkikis, logika lebih dikedepankan..ras perasaan i nomor duaken...Moral pe semakin terkikis...
Perluna pendidiken Moral, religius ntah pe keimanen nandangi TuhanNa sah kel perluna...
Melala gundari siidah orangtua ngajarken anak fokus ke pendidiken, sekolahken anak segelah suh sekolahna...
Akan tetapi..perlu kap sada methoda pengajaren man anak sanga kitik denga mengenai moral, cara mendekat ku TuhanNa, janah ndauh bas sifat merangap, rakus entah pe tamak...
Bage pe adi ngajarken anak, orangtua harus lebih mengetahui kejiwaan anak, labo memaksaken kehendak, sab anak secara biologis enggo terbentuk arah dua gen..arah nande ras bapana (orangtuana) ...
Melala siidah gundari orangtua memaksaken kehendakna saja, mengesampingken keingenen anak secara positif, jadi lit bakat anak si positif banci saja terpendam ras pergerakan untuk maju menjadi terhambat gelah sura-sura orangtua erdalan (mengorbankan diri sendiri)..., tapi melala siidah anak ndabuh ku hal negatif, janah mentalna pe banci drop, entah pe kurang kepercayaan diri,
Payo tuhu orangtua la salah, payo tuhu orangtua ingin segelah anakna tumbuh sukses janah maju, tapi bas si..e harus bijaksana mendidik ras mengajar anak...
anak emekap titipen Tuhan melalui orangtuana, jadi sepenuhna anak milik Dibata Allah (secara religius)...
Jadi, bas sada masa pe pagi adi anak nggo jabuken bana nggo tehna simehuli, si malem ate sibahanna man orangtuana..arah Pengajaren Orangtua si bijaksana, si labo memaksaken kehendak....
Orangtua harus banci jadi teman anakna, orangtua harus banci jadi ingan curhat anak, segelah anak ula salah dalan...
Ayo ketahui jiwa anakta....!!!!!

Sumber : Beberapa waktu yang lalu, admin men-survey piga-piga temanna, baik si nggo erjabu ntah pe lenga sierjabu...




RESEP KEBERUNTUNGAN




RESEP KEBERUNTUNGAN

Rahasia Agar Selalu Beruntung



Apakah keberuntungan dan kesialan sudah suratan takdir? Adakah cara agar kita selalu jadi orang yang beruntung? Untuk mengetahui jawabannya, kita lihat penelitian berikut.

Dua sisi paradoks kehidupan ini rupanya menarik minat ilmuwan. Mengapa ada orang yang (merasa) selalu beruntung, sementara sebaliknya ada yang sial dan sial lagi? Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang-orang beruntung dengan yang sial. Proyek penelitannya disebut: The Luck Project.



Metode penelitiannya sebagai berikut:

Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Dalam salah satu sesi The Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada 2 kelompok tadi. Orang-orang dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke-2, Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi "Berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini". Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar.

Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah-tengah koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: "Berhenti menghitung sekarang dan beritahu ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!". Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar-benar sial.
 Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya "scientific" ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:


1. Sikap terhadap peluang

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang.
 Ternyata orang-orang yang beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.

Warren Buffet/apollokidz.com


Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permatanya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: "Mr. Buffet!" Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain, ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya.
 Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian, Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

 2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan "hati nurani" (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih.


Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari "gut feeling". Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan.
 Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

 3. Selalu berharap kebaikan akan datang

Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain.
 Coba saja lakukan tes sendiri secara sederhana. Tanya orang sukses yang kamu kenal, bagaimana prospek bisnis ke depan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

 4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik

Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka, setiap situasi selalu ada sisi baiknya.
 Dalam salah satu tesnya Prof Wiseman meminta para relawan untuk membayangkan sedang pergi ke bank, dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata.


Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: "Wah sial bener ada di tengah-tengah perampokan begitu". Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: "Untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapat duit".
 Apapun situasinya, orang yang beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

 =====



Sekarang, bagaimana kita menyikapi kesimpulan Richard Wiseman? 4 faktor di atas adalah kunci untuk mendapatkan keberuntungan. Intinya adalah: memiliki rasa syukur dan selalu berpikir positif.

Dengan terus memupuk rasa syukur dan berpikir positif, hati kita menjadi 'ringan' dan hasilnya: memancarkan aura positif yang mendatangkan banyak kebaikan bagi kita.
 Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung...

Saturday, July 19, 2014

"Diberu Kemali"



AKu : mejile nari rupandu e deq.....
singuda2 : baban tubuh bang (janahna tawa manis)
Aku :gua kin baban tubuh..???
singuda2 : nggo mejile kin biakna...(janahna cirem ka..)
Aku : oooooo......
singuda2 : egia ma banci kusungkun bang....(tatapna aku salu tutus)
Aku : banci ...kai kin???
singuda2 :tipe singuda2 gua tendu keleng...?
AKu : oooo...sibanci mbaba mesera deq...
singuda2 : gua kin sibanci mabab mesera???
Aku : ertina labo sanga senang saja ia lit.....
singuda : adi aku la nggit bang....
Aku : oi.....maka bage nindu...
Singuda2 : nehen ayondu saja nggo mesera kuakap geluhku (tawa ia)
Aku : diberu kemali (bas pusuhku)

SOmBong



Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap
dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang
takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu
datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya.

Ada beberapa model dari sifat sombong itu, diantara
adalah:

PERTAMA; Tidak senang pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah
merasa sempurna, tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu
tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan
menyombongkan diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya
banyak dengan gelar ini itu.

KEDUA; Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini
karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang
itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya
orang seperti ini biasanya menjadi iri hati terhadap keberhasilan,
kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu
menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang
membahayakan seperti memfitnah, permusuhan.
KETIGA;
Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu

yang benar.


SEMOGA KITA BUKANLAH SALAH SATU DARI SIFAT YANG SOMBONG...KARENA SOMBONG IDENTIK DENGAN TINGGI HATI DAN JELAS TERTULIS BAHWA TINGGI HATI AKAN MENDAHULUI KEHANCURAN....INGAT ITU KAWAN....!!!

PEGAWAI NEGERI (cerita)

Bas sada masa si ame dat Pegawai Negeri tepatna i Kabupaten Karo, meriah ukur nande ras bapa i kuta, sebab ia masuk "tanpa bayar" kin nina
Ortu si Ame : adi nggo umurndu dewasana nggo banci darami teman geluhndu nakku nina nande ras bapana...
ame : ue mak, kudarami nge...lenga bo lit si cocok (sebab persyaratenna lebihen bagi masuk PNS bahanna...)..
Ortu si ame : ue nakku....ula kari la lit ingan kami metua...(nina orangtua i kuta)
Kenalen si ame cukup melala anak perana...berbagai macam type ....(meparas ka si ame)
Jumpa me ia...si cocok kapna (sibahan saja gelarna tongat)
Tongat tading i padang bulan..bapana ras nandena na buka grosir i padang bulan..turang seninana pe nggo erjabu kerina janah sukses kerina..
Pudun janji nge ame ras tongat gelah jabuken bana....
Tuhu meriah pesta..janah enterem kalak si ruh...(maklum kalak terpandang si dilaki)....
Seiring waktu berjalan nggo nge lit anak ame ras tongat: "si nutu cimpa bage pe si nangkih pinang"/sepasang
tapi kai....nggo nge mela kap si ame nehen nande ras bapana sebab ibandingkenna ku kade-kade si dilaki....ibahanna nge Pintu khusus arah pudi guna ngalo2 kerehen ande bapana kuta nari...
Nande si Ame : nelepon salu hp "reh nge ate kami nakku ras bapandu ku rumah ernehen kempu..enggo tedeh kel te kami.."
Ame : ruh kam nande ras bapa nina bage...(bas pusuhna "ugalah kubahan kari Bibi bengkila pe ruh ka pagi ku rumah tena")
tare sinabung nge nande ras bapa ame kuta nari ku rumah si ame...suh rumah ame...nggo idahna ame i pagar rumah..
alo-alo si ame kap...tapi labo arah lebe..arah pintu samping nari nge babana...sebab je bibi bengkilana...(sendal nande si ame pe "swallow" ka..)
Nande si ame : ersungkun-sungkun bas pusuh janah naktak iluhna ("ndeh nakku..ergan kapndu erta ras pangkat asangken kekelengen si kubereken banndu tena...)
Man kai nge ermotor/ermobil..mbue..janah mewah..man kai nge rumah galang...janah lengkap fasilitas... adi ruh pe nande bapanta arah PINTU SAMPING...sibahan
Pesan Moral :
-terkadang kita lupa bahwa kita hidup dari "KASIH SAYANG"...
-mata hati kita terkadang ditutup oleh Harta dan Jabatan...
-terkadang kita tidak sadar kita berasal dari mana..

Sunday, July 13, 2014

Catatan Perjalanan Tim Jerman


Timnas Jerman

Kemenangan Tim Diesel (Jerman) di Piala Dunia 2014

Tim nasional sepak bola Jerman adalah tim yang mewakili Jerman dalam kejuaraan sepak bola internasional. Jerman memiliki catatan yang sangat mengesankan dalam setiap penyelenggaraan Piala Dunia. Catatan prestasi 4 kali juara dunia, hanya dikalahkan tim Brasil dan Italia. Selain itu tim nasional sepak bola Jerman Timur juga pernah memenangkan Olimpiade.
Pelatih tim Jerman sekarang ini adalah Joachim Loew. Loew, yang menggantikan Juergen Klinsmann yang mengundurkan diri setelah kegagalan di Piala Dunia 2006 di Jerman, memadukan antara pemain muda dan senior di kubu Jerman, sehingga ia memainkan Oliver Kahn, Jens Lehmann dan Michael Ballack yang berpengalaman sekaligus dengan sejumlah pendatang baru di tim nasional Jerman, seperti Philipp Lahm, Lukas Podolski, atau Bastian Schweinsteiger.

Spesialis turnamen

Tim Jerman dikenal sebagai kesebelasan spesialis turnamen. Tim ini dinilai memiliki napas panjang yang sangat dibutuhkan sebuah kesebelasan dalam keikutsertaan dalam kejuaraan yang berlangsung lama. Kerap, di awal turnamen, tim Jerman belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. Namun, setelah dua-tiga pertandingan, tim ini menjadi sangat hebat dan menakutkan lawan-lawannya. Itulah sebabnya, tim ini juga sering dijuluki mesin diesel, yang lambat panasnya.
Selain itu, tim Jerman juga dikenal dengan semangat juangnya yang pantang menyerah serta kekompakan timnya. Dalam setiap pertandingan yang dihadapinya, tim Jerman tak akan pernah menyerah sebelum peluit panjang berbunyi. Kerap pasukan Jerman ini mampu mengejar ketertinggalannya. Final 1986, di Meksiko, mereka tertinggal lebih dulu dari Argentina 0-2. Dengan semangat pantang menyerah mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Walaupun akhirnya mereka kalah 2-3 gara-gara kena serangan balik. Pernah di 1994, di Amerika Serikat, mereka tertinggal lebih dulu dari Korea Selatan 0-2, tetapi di akhir pertandingan mereka justru memukul balik 3-2. Kekompakan tim mereka juga sulit ditandingi kesebelasan lain.

Piala Dunia

Sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, tim Jerman hampir mengikuti semuanya, kecuali pada tahun 1930 dan 1950.
Jerman sudah tampil di putaran final 18 kali, yaitu tahun 1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010 dan 2014. Di 2006, Jerman bertindak sebagai tuan rumah. Prestasi terbaik mereka adalah saat menjadi juara pada Piala Dunia 1954, 1974, dan 1990.
Jerman telah meraih gelar juara pada 1954, 1974, dan 1990 dan Tahun 2014. Jerman juga sempat maju ke babak final pada 1966 (dikalahkan Inggris 2-4), 1982 (dikalahkan Italia 1-3), 1986 (dikalahkan Argentina 2-3), dan 2002 (ditundukkan Brasil 0-2).
Gelar juara ketiga diraih Jerman pada 1934, 1970, 2006, dan 2010. Pada 1934, gelar itu diperoleh Jerman lewat kemenangan atas Austria dengan skors 3-2 ketika kejuaraan akbar ini diselenggarakan di Italia. Di Meksiko, 1970, Jerman menang tipis 1-0 dari Uruguay di perebutan tempat ketiga. Sedangkan pada tahun 2006, di Jerman, Jerman kembali meraih juara ketiga setelah mengalahkan Portugal 3-1. Kemudian di 2010, Jerman kembali juara ketiga setelah mengalahkan Uruguay 3-2.
Gelar juara keempat mereka peroleh tahun 1958. Posisi itu diperoleh setelah mereka dikalahkan Prancis 3-6 dalam perebutan posisi ketiga, saat kejuaraan itu diadakan di Swedia.
Pada tahun 1938, Jerman tidak mampu lolos dari babak penyisihan. Sedangkan pada 1978, mereka hanya sampai putaran kedua. Sementara pada 1962, 1994, dan 1998, Jerman terhenti di perempat final.

1954

Mereka pertama kali meraih gelar dengan mengalahkan Hongaria di babak final pada tahun 1954 yang berlangsung di Bern, Swiss, kala Jerman masih diperkuat nama-nama seperti Fritz Walter dan Helmut Rahn. Jerman menjadi juara setelah menundukkan Hongaria 3-2.

1974

Gelar juara dunia mereka yang banyak dikenang penggemar sepak bola sejagat adalah yang diraih pada 1974 di Jerman. Kala itu, dengan diperkuat nama-nama pemain legendaris sang "Kaisar" Franz Beckenbauer, Paul Breitner, dan Gerd Muller, mereka mengalahkan Belanda yang sedang memukau dunia dengan Total Football-nya dengan pemain bintang Johan Cruyff, Arie Haan, dan Johan Neeskens. Di kandang sendiri, Jerman menang 2-1 atas Belanda.Kala itu singa kotak penalti Gerd Muller yang dijuluki "Der Bomber" tampil sebagai top skorer dengan 11 golnya, dan hanya kalah jumlah dari top skorer asal Perancis Just Fontaine (13 gol, tahun 1958).

1990

Gelar ketiga pada 1990, di Italia, diraih ketika tim Jerman diasuh oleh Beckenbauer. Tim yang dipimpin kapten Lothar Matthäus dengan sejumlah bintang yang menjadi anggota skuat "Der Panzer"; Klaus Augenthaler, Guido Buchwald, Jurgen Kohler, Olaf Thon, Thomas Haessler, Andreas Moller, Andreas Brehme, Jurgen Klinsmann, Rudi Voeller, dan kiper Bodo Ilgner ini mengalahkan Argentina di final dengan satu gol penalti yang dicetak Andreas Brehme di menit-menit akhir.

2002

Pada 2002 di Jepang dan Korea, Jerman ditangani Rudi Völler. Menjadi juara kedua setelah dikalahkan Brasil, 0-2, di final. Pada kesempatan ini dua gelar diraih oleh kiper sekaligus Kapten "Der Panzer" Oliver Kahn yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik Piala Dunia 2002, gelar pemain terbaik kedua yang diraih oleh seorang kiper sepanjang Piala Dunia setelah Dino Zoff (1982) di Spanyol.

2006

Sebagai tuan rumah, Jerman langsung lolos ke putaran final 2006. Sungguh suatu prestasi menjadi Juara ke-3, karena di pertandingan uji coba Jerman sangat tidak meyakinkan untuk tampil sebagi Tim yang layak tampil di Piala Dunia.

2010

Pada edisi Piala Dunia FIFA 2010, Jerman kembali menjadi Juara ke-3 setelah mengalahkan Uruguay dengan skor 3-2 di pertandingan perebutan tempat ketiga. Sebelumnya di babak semi final, Jerman dikalahkan Spanyol 1-0. Satu gol tersebut dicetak oleh Carles Puyol.

2014

Di babak kualifikasi Piala Dunia 2014, Jerman finis diposisi pertama Kualifikasi Grup C Zona Eropa dan lolos otomatis ke Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2014, Jerman berada di Grup G bersama Portugal, Ghana dan Amerika Serikat. Mereka mengalahkan Portugal dengan 4-0, dimana tiga gol di antaranya dicetak oleh Thomas Müller. Dalam pertandingan melawan Ghana, mereka memimpin pertandingan dengan gol Götze, tapi kemudian Ghana membalikan dengan dua gol berturut-turut sebelum turun minum. Pada menit ke-71, Klose mencetak gol, membantu Jerman untuk bermain imbang 2-2 dengan Ghana. Dengan gol itu, Klose juga mencetak gol ke-15 Piala Dunia, menyamai rekor mantan striker Brasil, Ronaldo, di puncak pencetak gol Piala Dunia sepanjang sejarah. Jerman juga mengalahkan tim Amerika Serikat 1-0, mengamankan mereka tempat di babak enam belas besar melawan Aljazair yang tetap tanpa gol setelah 90 menit. Di menit 92 pada babak perpanjangan waktu 2x15 menit, André Schurrle berhasil memecah kebuntuan berkat umpan dari Müller, sementara Özil mencetak gol lagi di menit ke-120, mengamankan Jerman tempat di perempat final, meskipun Aljazair berhasil mencetak satu gol di injury time. Pada pertandingan perempat final melawan Perancis, Mats Hummels mencetak gol di menit ke-13 saat mereka menang 1-0 untuk maju ke rekor berturut-turut semifinal keempat.
Di semi-final melawan Brasil, Jerman menjadi tim pertama dalam sejarah yang mencetak 5 gol dalam 18 menit selama 45 menit. Miroslav Klose juga mencetak gol di Piala Dunia ke-16 di menit ke-23 untuk mengamankan tempatnya dalam sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang Piala Dunia yang telah diikutinya. Jerman kemudian mencetak dua gol di babak kedua dari permainan, untuk memecahkan rekor gol terbanyak mencetak gol melawan Brasil dalam satu pertandingan. Jerman menang 7-1.

Jerman di Piala Dunia 2014 Melawan Argentina di Final 
RIO DE JANIERO, KOMPAS.com — Jerman memastikan diri keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2014 setelah berhasil mengalahkan Argentina 1-0 pada laga final di Stadion Maracana, Minggu atau Senin (14/7/2014) dini hari WIB.

Gol tunggal kemenangan Jerman dicetak Mario Goetze pada menit ke-113. Jerman dan Argentina memainkan babak tambahan setelah bermain imbang tanpa gol hingga babak normal.

Keberhasilan ini pun membuat Jerman mencatat sejarah baru dalam perhelatan Piala Dunia. Jerman kini menjadi satu-satunya tim Eropa yang berhasil menjuarai Piala Dunia di Amerika Selatan.

Pada pertandingan ini sebenarnya kedua tim memainkan komposisi terbaiknya. Hanya gelandang Jerman, Sami Khedira, yang harus absen karena mengalami cedera saat melakukan pemanasan sebelum pertandingan.

Pelatih Jerman, Joachim Loew, memasukkan nama Christoph Kramer untuk menggantikan posisi Kheidira yang sebelumnya berada dalam line-up skuad Der Panzer. Sementara itu, gelandang andalan Argentina, Angel Di Maria, tetap tidak bermain dalam laga final karena belum pulih dari cedera.

Jerman mencoba mengambil alih permainan sejak menit-menit awal. Namun, Argentina juga bukan tanpa serangan karena mereka beberapa kali mampu membuat barisan pertahanan Jerman kerepotan.

Ini misalnya pada menit keempat, saat Argentina menusuk jantung pertahanan Jerman lewat serangan balik yang dikreasi Gonzalo Higuain. Sayang, peluang itu terbuang sia-sia karena tidak ada pemain yang menyambut umpan silang Higuain dari sisi kanan pertahanan Jerman.

Pada menit ke-22, Argentina kembali mendapatkan peluang emas. Kesempatan itu berawal dari blunder Toni Kroos yang ingin melakukan back-pass ke barisan belakang. Namun, bola umpannya itu justru mengarah ke Higuain.

Higuain yang berdiri bebas tanpa pengawalan bek Jerman lalu menggiring bola ke dalam kotak penalti. Sayang, bola tendangannya masih melenceng ke sisi kanan tiang gawang Jerman yang dikawal kiper Manuel Neuer.

Selama paruh pertama, Jerman tampak kesulitan menembus rapatnya berisan belakang Argentina, sementara Lionel Messi dan kawan-kawan terlihat lebih efektif dalam melakukan serangan balik.


AFP / FABRICE COFFRINI Striker Argentina, Gonzalo Higuain, seusai menceploskan bola ke gawang Jerman pada partai final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Minggu (13/7/2014). Namun, gol tersebut dianulir wasit karena hakim garis menilai Higuain lebih dulu berada di posisi offside.
Bahkan, pada menit ke-30, Argentina sebenarnya mampu menceploskan bola ke gawang Jerman melalui torehan Higuain. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena hakim garis melihat Higuain lebih dulu berada di posisi offside saat menerima umpan Ezequiel Lavezzi.

Peluang terbaik Jerman diciptakan Andre Schuerrle pada menit ke-36. Pemain yang baru masuk menggantikan Kramer itu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Akan tetapi, bola tendangannya masih dapat ditepis oleh kiper Argentina, Sergio Romero.

Pada injury time, Der Panzer kembali mendapatkan peluang. Namun, kali ini giliran Benedikt Hoewedes yang gagal karena sundulannya, yang memanfaatkan bola umpan tendangan pojok Kroos, masih membentur tiang gawang.

Selepas turun minum, Argentina kembali mengancam melalui aksi Messi. Beruntung bagi Jerman, bola tendangan Messi dari dalam kotak penalti masih menyamping tipis di sisi kanan gawang Jerman.

AFP / ODD ANDERSEN Gelandang tim nasional Jerman, Mesut Oezil saat ingin merebut bola dari kaki bomber Argentina, Lionel Messi, pada laga final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Minggu (13/7/2014).
Sepanjang babak kedua, kedua tim tampak saling menyerang. Namun, mereka lebih sering memainkan bola di lapangan tengah. Tempo pertandingan pun sedikit melambat ketimbang babak pertama.

Pada menit ke-80, Jerman membalas. Sayang, bola tendangan Kroos dari luar kotak penalti seusai menerima umpan silang Mesut Oezil masih belum menemui sasaran karena melenceng di sisi kiri gawang Argentina.

Pada babak tambahan, tempo pertandingan masih berjalan lambat. Meski begitu, beberapa kali Jerman dan Argentina mempunyai peluang emas untuk saling membobol gawang.

Gol yang ditunggu-tunggu publik Jerman pun akhirnya tiba setelah Goetze mencetak gol indah untuk membuat timnya unggul pada menit ke-113. Gol itu berawal dari aksi Andre Schuerrle di sisi kiri pertahanan Argentina.

AFP / GABRIEL BOUYS Para pemain Jerman saat merayakan gol Mario Goetze ke gawang Argentina pada pertandingan final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Minggu (13/7/2014). Jerman menang 1-0 dan memastikan diri sebagai juara dunia 2014.
Ia kemudian memberikan umpan silang ke tengah kotak penalti. Goetze langsung mengontrol umpan tersebut sebelum melepaskannya dengan tendangan keras yang masuk ke pojok kiri gawang Argentina. Skor 1-0 untuk Jerman pun akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Sepanjang pertandingan, menurut catatan FIFA, Jerman menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan tujuh tembakan akurat dari 10 usaha. Adapun Argentina menciptakan 2 peluang emas dari 9 percobaan.

Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm (kapten), Mats Hummels, 20-Jerome Boateng, 4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 23-Christoph Kramer (9-Andre Schuerrle 32), 18-Toni Kroos; 8-Mesut Oezil, 13-Thomas Mueller; 11-Miroslav Klose (19-Mario Goetze 88)
Pelatih: Joachim Loew

Argentina: 1-Sergio Romero; 4-Pablo Zabaleta, 15-Martin Demichelis, 2-Ezequiel Garay, 16-Marcos Rojo; 6-Lucas Biglia, 14-Javier Mascherano, 8-Enzo Perez (5-Fernando Gago 86); 10-Lionel Messi (kapten), 22-Ezequiel Lavezzi (20-Sergio Aguero 45); 9-Gonzalo Higuain (18-Rodrigo Palacio 78)
Pelatih: Alejandro Sabella

Wasit: Nicola Rizzoli (Italia) 


Sumber : Kompas Indonesia dan Wikipedia Indonesia

Tuesday, July 8, 2014

Wawancara Kerja rikut tipsna, segelahna erdahin janah la mindo man orangtua

Gambar 1

Gambar 2 


* Gambar 1 ras Gambar 2 jababna la man contohen, mis nari la dat dahin...

Cara Menghadapi Tes Wawancara Kerja – Interview

Bagaimana tips atau cara menghadapi tes wawancara kerja – interview? Bagi sebagian para muda, sesi interview kadang cukup menegangkan dan bahkan bikin keluar keringat dingin. Meskipun hanya berlangsung beberapa menit atau jam, namun interview seringkali membutuhkan kesiapan mental yang cukup. Terlepas dari posisi kamu mencoba untuk mendapatkan, namun sangat penting agar kamu benar-benar mempersiapkan diri. Yakinkan bahwa kamu mengetahui, mengapa kamu cocok untuk pekerjaan itu? Untuk itu ada baiknya para muda membaca tips dari 5fakta.com tentang 5 langkah mudah dalam menghadapi interview. So, semoga setelah membaca artikel kali ini kamu jadi semakin pede dalam menghadapi tes wawancara apapun.

5 Cara Menghadapi Tes Wawancara Kerja Atau Interview

1. Klarifikasi Pertanyaan dari Interviewer

Banyak dari kita terkadang merasa takut untuk mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara atau interviewer. Hal ini terjadi karena kita khawatir bahwa pewawancara akan berpikir kamu tidak memperhatikan pada pertanyaan yang mereka ajukan. Padahal dengan mengklarifikasi pertanyaan, tujuannya adalah untuk memperjelas pertanyaan tersebut. Tentunya, diharapkan kamu tidak salah dalam menjawabnya. Selain itu, hal ini juga dapat membantu kamu lebih rilex dalam memberikan respon yang relevan dan bijak.

2. Berpikir Keras

Salah satu kesalahan yang banyak dialami pada saat wawancara adalah mengulur-ulur waktu ketika kamu tidak memiliki jawaban yang pas. Bahkan kadang secara spontan kita menjawab dengan kalimat “Saya tidak tahu.” Meski kamu tidak memiliki jawaban yang tepat dengan pertanyaan yang diajukan, ada baiknya coba untuk berpikir keras beberapa menit. Ini adalah taktik yang baik untuk mensiasati masalah ini.
“Pendekatan terbaik adalah tetap rendah hati,” kata Shon Burton, CEO HiringSolved. “Ulangi pertanyaan pewawancara, dan mulailah berpikir keras. Interviewer mungkin akan memberi petunjuk jika kamu sedang berpikir aktif bukan sengaja mengulur-ulur waktu.”

3. Komunikasi NonVerbal

Pada saat kamu pergi ke sebuah wawancara, apakah kamu menemukan diri kamu dalam keadaan gelisah dan menatap lantai atau meja ketika menjawab pertanyaan? Jika benar demikian, kamu mungkin akan melewatkan kesempatan yang ada di depan kamu.
“Komunikasi nonverbal yang baik berbicara banyak tentang si pelamar kerja,” kata Jonna Myers, koordinator layanan karir di Southwestern Oklahoma State University. “Ini adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak melatihnya, tapi itu membuatnya sangat jelas ketika Anda gugup.”
Myers menganjurkan agar berlatih melakukan wawancara dengan seorang teman atau belajar menjawab pertanyaan di depan cermin. Ini bertujuan untuk melatih kontak mata, bahasa tubuh dan indikator-bahasa lain yang akan mempengaruhi penilaian tentang kamu. Jangan lupa untuk berjabat tangan erat baik sebelum dan sesudah wawancara. Ingat, jangan menjauh atau menghindar dari kontak mata selama wawancara.

4. Pahami Resume Kamu Sendiri

Mengetahui resume kamu sendiri secara luar dalam adalah bagian sangat penting agar sukses dalam sesi wawancara. Seperti kita tahu bahwa banyak pencari kerja saat ini, menyesuaikan resume mereka agar sesuai dengan perusahaan atau posisi tertentu. Karenanya, pastikan kamu meluangkan waktu untuk memahami resume kamu sendiri. Jangan sampai di resume kamu tertulis A tapi ketika diberi pertanyaan kamu justru menjawab B. Hal ini akan membuktikan bahwa kamu kurang memahami diri kamu sendiri.

5. Gali Informasi Tentang Perusahaan

Setiap pencari kerja pasti akan dihubungi terlebih dahulu oleh perusahaan setempat sebelum menghadiri sesi interview. Hal ini sebaiknya kamu manfaatkan dengan menggali informasi lebih banyak tentang posisi yang kamu apply. Dan yang terpenting adalah cari informasi tentang perusahaan yang akan kamu datangi. Ini akan memberi nilai plus buat kamu. Artinya, kamu akan tampak paham tentang posisi yang kamu apply dan juga memiliki pengetahuan seperti apa perusahaan tersebut. Pewawancara akan terkesan dengan jawaban kamu terkait posisi yang kamu inginkan.
Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi perusahaan setempat adalah dengan menggunakan LinkedIn. Cari juga informasi tentang orang-orang yang memiliki posisi sama dengan yang kamu apply. Biasanya, di LinkedIn juga kamu bisa mendapatkan informasi tentang event-event yang sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

sumber : http://www.businessnewsdaily.com/5836-top-interviewing-skills.html

Tips Menjawab 18 Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara 

Sudah bukan rahasia lagi kalau interview atau wawancara pekerjaan merupakan hal paling kritikal untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Karena itu, tentu Anda tahu bahwa Anda harus mempersiapkan diri Anda seprima mungkin, baik fisik dan mental. Ketok kali ini akan memberi Anda tips untuk menghadapi delapan belas pertanyaan yang paling umum dan tersulit dalam sebuah wawancara pekerjaan.
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.
17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.

Nilai Kepahlawanan (Ketokohan) Dalam Masyarakat Karo

A. Latar Belakang

Berbicara mengenai masyarakat Karo, tentunya bukan saja mengupas komunitas orang Karo di kabupaten Karo. Darwan Prinst, seorang tokoh masyarakat Karo memperkirakan ada sekitar tiga juta jiwa jumlah orang Karo di Indonesia (Kompas , 18/10/2001) yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Sumatera Utara, seperti: Karo, Deli Serdang, Medan, Binjai, Langkat, hingga ke Dairi, Aceh Tengara, Simalungun serta di pulau Jawa. Sementara jumlah masyarakat Karo di kabupaten Karo sendiri kurang dari 300.000 jiwa. Artinya mayoritas masyarakat Karo telah berdomisili di luar Tanah Karo.
Namun menarik dicermati bahwa orang Karo bila berada dalam suatu komunitas dimana ia merupakan minoritas, tidak jarang atau bahkan sering terjadi (orang Karo) meneyembunyikan identitasnya. Berbicara sesama orang Karo di dalam bis misalnya, mereka menggunakan bahasa Indonesia, atau mungkin di pasar, tempat pekerjaan dsb. Kurangnya kesadaran untuk menunjukkan identitas ini menyebabkan orang lain terutama di luar etnis dari Sumatera Utara sering mengenal orang Karo sebagai orang Batak. Sekalipun pendapat itu tidak salah, namun pengenalan seperti itu juga tidak sepenuhnya benar. Sebab suku batak terdiri dari lima etnis, yaitu: Toba, Karo, Simalungun, Mandailing dan Pakpak Dairi.
Sebenarnya dalam beberapa sektor orang Karo sangat menonjol yang dapat memberi pengaruh positif bagi eksistensi masyarakat Karo dalam pergaulan nasional. Prof. DR. H.R. Brahmana, seorang Guru Besar dari Universitas Sumatera Utara menyebutkan dua bidang potensi utama orang Karo, yaitu: Pertama, Pertanian, dimana hasil pertanian dari tanah Karo telah menembus pasar ekspor. Petani dari Tanah Karo dikenal ulet. Kedua,Transportasi, dimana banyak terdapat pengusaha Karo di bidang transportasi baik antar provinsi dan juga di daerah, yang menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Namun, selain kedua bidang di atas masih ada bidang lain dimana orang Karo cukup menonjol, seperti: Pariwisata, alam Tanah Karo yang indah dan budayanya yang unik yang sudah dikenal sampai mancanegara merupakan suatu keunggulan yang cukup berharga.
Olah raga catur, dimana terdapat pecatur-pecatur putra Karo yang bertarap internasional dan nasional.
Pendidikan, dimana secara rata-rata jumlah masyarakat Karo yang berpendidikan tinggi secara persentase di atas rata-rata etnis lain di Indonesia.

Tetapi dalam pengamatan Darwan Prinst ada beberapa faktor penyebab menyusutnya jumlah orang Karo dan meninggalkan merga-nya, yaitu: Pertama, pada zaman perang kemerdekaan banyak orang Karo meninggalkan marganya agar tidak dikejar-kejar oleh penjajah. Kedua, sejak tahun 1970-an banyak orang Karo meninggalkan agama asli orang Karo yaitu pemena dan memilih agama yang baru yaitu Keristen dan Islam. Sebab agama pemena dituduh kafir. Terlebih pemeluk agama Islam banyak yang kawin dan berasimilasi dengan etnis lain dan banyak meninggalkan merga-nya.

Pada bagian ini, penulis ingin melihat dari sisi lain, mengapa orang Karo kurang bangga menunjukkan identitasnya serta meninggalkan marganya. Tulisan ini akan mengupas tentang kurangnya nilai kepahlawanan atau ketokohan dalam masyarakat Karo sebagai sebab lain kurangnya kebanggaan terhadap identitas ke-karo-annya.
Dari beberapa suku di tanah air yang cukup bangga dengan latar belakang etnisnya dalam pergaulan sehari-hari, dapat dipastikan telah ada pahlawan ataupun banyak tokoh dari kalangan mereka. Katakan saja etnis Jawa, Padang, Toba, Sunda, Manado dan seterusnnya. Telah ada pahlawan dan tokoh di masyarakat yang dikenal luas di tanah air. Hal inilah yang memberikan endorsment ataupun legitimasi bahwa suku mereka adalah tangguh dan hebat. Serta akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus etnis itu dengan penuh rasa bangga. Apalagi nama pahlawan itu dipakai menjadi nama jalan di berbagai kota di tanah air.

B. Kepahlawanan Dan Ketokohan Dalam Masyarakat Karo
Kepahlawanan ataupun ketokohan dalam masyarakat Karo sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru. Cerita rakyat Pawang Ternalem misalnya salah satu contoh karya seni rakyat Karo yang memiliki nilai-nilai keteladanan . Cerita itu tentu dapat memberi inspirasi rasa kepahlawanan bagi yang menghayatinya.

Dalam sejarah sebelum kolonial Belanda kita mengenal Guru Patimpus tokoh pendiri kota Medan yang bermarga Sembiring Pelawi yang menikah dengan beru Tarigan. (Sejarah Medan, Sejarah Multi Kebudayaan, Kompas 02/07/01). Hidup sekitar akhir abad XV hingga pertengahan abad XVI. Ia membuka kampung Medan di antara sungai Babura dan sungai Deli. Dikenal sebagai seorang tabib (guru dalam bahasa Karo = dukun) yang terkenal ketika itu. Sehingga banyak yang berobat kepadanya dan kampung Medan makin ramai. Hingga kini nama Guru Patimpus diabadikan menjadi nama salah satu jalan utama di kota Medan. Selain Guru Patimpus, ayahnya sendiri Tuan Si Raja Hita adalah peminpin Karo ketika itu yang tinggal di kampung Pekan (Pakan). Di Sunggal pernah dipinpin oleh Datuk Itam Surbakti yang menjadi raja Sunggal, tokoh yang hidup sekitar abat XVI.

Belanda masuk ke daerah Deli pertama kali pada tahun 1641 dengan kapal pinpinan Arrent Patter, yang selanjutnya membuka perkebunan tembakau. Orang Karo yang banyak mendiami wilayah ini merasa terpinggirkan oleh konsesi perkebunan sehingga sering memberontak dan membakar bangsal-bangsal gudang tembakau. Mereka tidak mau bekerja sama dengan Belanda sehingga dicap pemalas oleh para kolonial. Perang ini dinamakan oleh belanda sebagai Batak Oorlog (perang Batak) yang mengacu kepada orang Karo. Sementara masyarakat Karo menamai perang ini sebagai perang Sunggal, merupakan perang yang paling lama di daerah Sumatera. Akhirnya, tahun 1863 kapal Josephine membawa pekerja dari pulau Jawa untuk dipekerjakan di perkebunan itu, karena orang Karo sulit dipaksa bekerja.

Setelah membuka perkebunan antara sungai Ular dan sungai Wampu, yang ketika itu masuk ke dalam wilayah Sumatera Timur, Belanda ingin melakukan ekspansi ke Tanah Karo tahun 1870, sebab daerah ini juga memiliki tanah yang subur. Tetapi usaha tersebut selau mendapat rintangan dari tokoh masyarakat Karo ketika itu diantaranya Kiras Bangun yang dikenal dengan Garamata. (Makalah Prof. DR Masri Singarimbun, Seminar di Kampus USU 30 Mei 1993). Perjuangan Garamata (si mata merah) selalu menolak usaha Belanda untuk membuka perkebunan di Tanah Karo).

Tahun 1890 Netherland Zendeling Genooschap (NZG) dari Belanda melakukan penginjilan bagi orang Karo yang diawali di desa Buluh Awar, Sibolangit. Menurut pendapat beberapa pandangan bahwa hal ini dilakukan Belanda adalah strategi untuk memperlunak sikap orang Karo dan kemudian dapat melaksanakan rencananya membuka perkebunan. Sekalipun pendapat lain mengatakan bahwa penginjilan terhadap orang Karo murni untuk misi penginjilan. Dimana pada akhirnya misi ini melahirkan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Pada perkembangannya, berbagai usaha yang telah ditempuh kolonial tetap ditolak oleh Garamata. Tahun 1902 Belanda mengirim Guillaume bersama sejumlah serdadu ke Tanah Karo. Pasukan ini dihadang pasukan Garamata yang bernama pasukan Simbisa/Urung yang jumlahnya ribuan orang pria dan wanita. Pertempuran terjadi sebanyak enam kali. Beberapa daerah yang ikut melakukan perlawanan terhadal kolonial yaitu: Seberaya, Kabanjahe, Batukarang, Lingga Julu, Kandibata, Singgamanik dan Kuta Rih. Pada akhirnya Garamata ditangkap dan diasingkan selama empat tahun di perladangan Riung.


Tetapi usaha pembukaan perkebunan di Tanah Karo tidak pernah terealisasi. Yang terjadi kemudian adalah mengirim Tuan Botje tenaga penyuluh pertanian melalui NZG ke dataran tinggi Karo pada bulan September 1910. Dimana dampaknya hingga kini Tanah Karo dikenal sebagai salah satu sentra produksi pertanian holticultura.
Pada masa perang kemerdekaan cukup banyak pejuang-pejuang Karo yang tercatat dalam sejarah. Dalan catatan sejarah Drs Teridah Bangun, pada agresi Belanda I tahun 1947 banyak kuta (kampung) yag dibumi-hanguskan supaya tidak dapat dipergunakan oleh penjajah. Terdapat 53 kuta yang dibumihanguskan di Tanah Karo, yakni: 1. Jumaraja (Cintarayat); 2. Keling; 3. Payung; 4. Berastepu; 5. Batukarang; 6. Sarinembah; 7. Perbesi; 8. Kuala; 9. Kutabangun; 10. Pergendangen; 11. Keriahen; 12. Singgamanik; 13. Kinepen; 14. Munthe; 15. Suka; 16. Rumah Kabanjahe; 17. Kota Kabanjahe; 18. Berastagi; 19. Kacaribu; 20. Kandibata; 21. Lau Baleng; 22. Susuk; 23. Tiganderket. 24. Kuta Buluh; 25. Tanjung; 26. Gurukinayan; 27. Selandi 28. Kidupen; 29. Gunungmanukpa; 30. Toraja; 31. Silakkar; 32. Rajatengah; 33. Tigabinanga; 34. Ajinembah; 35. Tiga Panah; 36. Barus Jahe; 37. Tigajumpa; 38. Merek; 39. Tengging; 40. Garingging; 41. Ergaji; 42. Barung Kersap; 43. Tanjung Beringin; 44. Naman; 45. Sukadebi; 46. Kutatengah; 47. Sigarang-garang; 48. Ndeskati; 49. Gamber; 50. Gruhguh; 51. Sukajulu; 52. Kuta Lepar; dan 53. Mbang Sibabi.
Kemudian rakyat mengungsi ke Tanah Pakpak Dairi dan Tanah Alas di Aceh. Setelah perjanjian Renville Januari 1948 mereka kembali ke kampungnya masing-masing. Di alam kemerdekaan juga terdapat beberapa tokoh orang Karo yang berkiprah secara nasional dan lokal. Mereka diantaranya misalnya:

Letjen Djamin Ginting, ia muncul sebagai tokoh pejuang kemerdekaan setelah terjadi pemberontak di daerah Sumatera. Setelah Pemberontakan ditumpas, Djamin Ginting diangkat oleh Soekarno menjadi Pangdam Bukit Barisan yang meliputi wilayah seluruh Sumatera tahun 1957-1958. Kemudian diangkat menjadi duta besar untuk Kanada tahun 1972-1975. Dan beliau wafat dalam masa tugasnya. Kini nama Letjen Djamin Ginting telah diabadikan menjadi nama jalan di Medan, mulai dari Padang Bulan, Medan hingga Kabanjahe, serta dari Binjai hingga Namo Ukur, kabupaten Langkat. (Bisa jadi nama jalan yang paling panjang di Sumatera Utara). Selain itu, monument Letjen Djamin Ginting telah dibuat dengan megah di Kodam Bukit Barisan. Semasa hidupnya,Djamin Ginting sangat memberi pengaruh bagi eksistensi masyarakat Karo.

Djaga Depari, seniman Karo yang telah telah menciptakan banyak karya musik seperti Piso Surit, Terang Bulan dan juga lagu perjuangan Erkata Bedil. Kini monumen Djaga Depari telah diabadikan di daerah Padang Bulan Medan.

Ulung Sitepu, ia merupakan satu-satunya putra Karo yang pernah menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara hingga saat ini. Latar belakangnya adalah militer dan ia mejabat gubernur sejak 1963-1965. Ketika terjadi pemberontakan PKI pada September 1965 ia dituduh terlibat karena sebagian pendukungnya untuk menjadi gubernur berasal dari Partai Komunis. Ia digantikan sebelum masa jabatannya berakhir, namun belum dibuktikan apakah ia seorang partisan atau tidak. Sejak itu, praktis Orde Baru yang berkuasa, dan sangat sedikit takoh orang Karo yang muncul kepermukaan. Apalagi ketika itu daerah Karo merupakan basis dari PNI partai pinpinan Bung Karno.

Selain nama di atas ada beberapa nama yang layak dipandang sebagai tokoh kalaupun bukan pahlawan, seperti Brigjen Selamat Ginting pejuang pada saat agresi militer I dan II Belanda. Selain itu Kolonel Nelang Sembiring, pejuang Karo dan tokoh pendiri SMAN Kabanjahe, SMAN Pancurbatu, SMAN Tebing Tinggi, SMAN Binjai, salah satu pendiri Universitas Nommensen dan pemrakarsa berdirinya Universita Sumatera Utara. Serta tokoh-tokoh lain yang masih perlu kita digali.


C. Apresiasi Nilai Kepahlawanan Dalam Masyarakat Karo

Dalam pentas nasional dapat dikatakan masih sedikit sekali tokoh Karo yang muncul kepermukaan, bahkan belum ada pejuang dari masyarakat Karo yang berstatus sebagai pahlawan nasional. Padahal begitu banyak pejuang dan pengorbanan masyarakat Karo dalam berjuang mengusir penjajah. Yang menjadi masalah adalah sangat sedikit pemerhati dan pemikir Karo yang berusaha menggali dan mengusulkan nama pejuang menjadi pahlawan nasional. Mungkin hanya almarhum Prof. DR Masri Singarimbun satu-satunya yang telah berusaha secara ilmiah memberi perhatian dalam hal ini, yakni dengan mengankat nama Kiras Bangun atau Garamata dalam suatu seminar tahun 1993 di Kampus USU Medan. Kini Kiras Bangun telah resmi menjadi pahlawan nasional oleh Presiden SBY beberapa waktu lalu (MVW).

Kini, tampaknya kesadaran itu sudah mulai ada sejak pertengahan tahun 1990-an dengan mengabadikan nama Letjen Djamin Ginting menjadi nama jalan di Medan, Kabanjahe, Berastagi, Binjai dan Langkat. Tetapi itupun masih terbatas dalam beberapa wilayah Sumatera Utara, belum mencapai wilayah seluruh Indonesia. (Itu merupakan hutang sejarah kita ke depan). Selain itu juga telah dibangunnya tugu Djaga Depari di daerah Padang Bulan, Medan yang sangat berguna untuk pengenalan terhadap terhadap generasi muda tehadap komponis Karo yang produktif ini.

Selain itu, pemerintah kabupaten Karo juga mulai menyadari akan hal ini, yakni beberapa waktu silam, Bupati Karo Sinar Peranginangin telah menetapkan pembangunan tugu Ir. Soekarno setinggi tujuh meter di Berastagi. Hal ini juga merupakan salah satu cara menumbuhkan rasa kepahlawanan bagi masyarakat. Dimana Bapak Proklamator tersebut cukup dekat dengan rakyat Karo karena beliau pernah diasingkan di Berastagi bersama Bung Hatta pada bulan Desember 1948. Di dalam pengasingan juga pernah ditemani oleh Haji Agus Salim.
Selanjutnya, masyarakat Karo yang dikenal terbuka juga sering memberikan anugrah merga/beru bagi banyak tokoh di luar masyarakat Karo yang diangkat menjadi anggota masyarakat Karo. Cara ini sering disebut iosei/iuis-garai dan ditahbiskan dalam suatu upacara adat kemudian diberi merga atau beru. Tokoh yang pernah di-osei, antara lain:

- Megawati Soekarnoputri, dianugrahi beru Peranginangin ketika masih menjabat ketua PDI sebelum terbagi menjadi dua.

- Guruh Soekarnoputra, juga diberi merga Peranginangin
.
- Soedarmono, SH. Mantan Ketua Golkar diberi marga Sitepu.

- Letjen Dibyo Widodo, mantan Kapolri disahkan menjadi merga Kaban, dll.

D. Masyarakat Karo Di Era Otonomi Dan Dalam Konteks Globalisasi
 Pembangunan sistem nilai kepahlawanan merupakan salah satu pemicu bagi eksistensinya suatu etnis. Lahirnya para pahlawan ataupun tokoh akan mendorong suatu generasi untuk terus berinovasi serta berusaha berbuat lebih baik. Saya kira hukumnya berbanding lurus. Semakin banyak pahlawan/tokoh dari suatu etnis, maka akan berpengaruh semakin bangga masyarat tersebut akan identitasnya.
Di dalam konteks otonomi daerah dan isu globalisasi, masyarakat Karo tentu harus terus berbenah tarutama dalam bidang pendidikan. Munculnya banyak tokoh di luar Tanah Karo akan mendorong generasi muda keluar dari daerah dan diharapkan pada waktunya muncul tokoh-tokoh muda Karo yang bertarap nasional dan internasional.

Thomas L Friedman, seorang jurnalis dari New York Times mengatakan, suatu bangsa akan lebih cepat maju apa bila bangsa itu terbuka. Artinya terbuka terhadap dunia luar (globalisasi ataupun pasar bebas). Ia menyebutkan, negara-negara terkebelakang di dunia seperti: Kuba, Korea Utara, negara-negara di sebagian Afrika menjadi negara miskin karena sistem negara itu tertutup dengan pergaulan dunia. Hal yang sama dapat kita jumpai pada suku-suku yang terkebelakang di nusantara, milsalnya Baduy di Jawa Barat, suku di pedalaman Sumatera, Kalimantan atau Papua, mereka sangat terkebelakang akibat belum terbuka dengan suku di luar mereka.
Sementera itu etnis yang tergolong tangguh di Asia yaitu etnis Cina. Menurut catatan John Naisbitt seorang futurolog, dalam bukunya Mega Trends Asia mengatakan, kumpulan dari seluruh cina perantauan secara ekonomi hanya mampu dikalahkan oleh Amerika. Mereka jauh lebih maju dibandingkan saudaranya yang tinggal di daratan Cina. Ia mengemukakan lagi bahwa komunitas Cina di Indonesia sekitar 4% tetapi mengontrol 70% ekonomi, di Thailand 3% mengontrol 60%, di Philipina 3% mengontrol 70%. Selanjutnya, banyak perusahaan di di bursa saham Asia pemegang saham mayoritasnya adalah etnis Cina. Di Thailand 81%, Singapura 80%, Indonesia 73%, Malaysia 62%, Philipina 50%.

Kesimpulan yang perlu ditarik dari hal tersebut bahwa dalam persaingan global maupun dalam konteks otonomi, bahwa populasi suatu etnis tidak satu-satunya yang menentukan, tetapi kualitaslah yang menjadi sangat penting. Hal tersebut dapat dijadikan menjadi tolok ukur bagi kalak Karo. Dimana bagi etnis Cina pendidikan itu menjadi suatu hal yang sangat penting, sehingga mereka selalu berusaha menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik di dalam dan luar negeri. Selesai pendidikan mereka mencari kerja yang bergengsi di level menengah ke atas atau menciptakan lapangan kerja sendiri (wiraswasta). Kondisi itu telah terjadi di Indonesia, bahwa para manajer-manajer dan pinpinan perusahaan lebih banyak dari etnis Cina, sementara orang pribumi harus puas dengan status karyawan.


E. Penutup dan Saran
 Melihat sangat sedikitnya orang Karo yang tampil kepermukaan sebagai pahlawan ataupun tokoh, maka kita sebagai generasi muda berhutang untuk menggali sejarah guna mengangkat fakta bahwa ada tokoh Karo yang layak diangkat sebagai pahlawan. Kita sebagai generasi muda Karo teruslah belajar dan mengembangkan diri, sehingga pada waktunya kelak kita juga layak menjadi tokoh yang menjadi teladan. Demikian tulisan ini. Kiranya bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
<p>Bujur ras mejuah-juah kita kerina.</p> <p> </p>
* Ditulis oleh Martin L Peranginangin, disampaikan pada seminar sehari Mahasiswa Karo se-Bandung Raya. Kampus ITB, 4 Oktober 2002

* Garamata (Kiras Bangun)  dianugrahkan gelar pahlawan oleh presiden SBY pada 9 November 2005 daam rangka menyambut hari Pahlawan 10 November.